Minyak yang terdapat di alam dibagi menjadi 3 golongan yaitu minyak mineral (mineral oil), minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan (edible fat), dan minyak atsiri (essential oil).
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris atau minyak terbang (volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan tanaman penghasilnya dan umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri dalam industri digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavoring agent dalam bahan pangan atau minuman dan sebagai pencampur rokok kretek.
Pada umumnya komponen minyak atsiri pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 1. Hidrokarbon
Persenyawaan yang terdiri dari golongan ini terbentuk dari unsur hidrogen (H) dan karbon (C). Komponen kimia golongan hidrokarbon yang dominan menentukan bau dan sifat khas dari setiap jenis minyak.Daf
- Oxygenated Hydrocarbon (Hidrokarbon Beroksigen)
Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen kimia dalam kedua persenyawaan ini berbau wangi khas yang berbeda-beda pada setiap jenis minyak yang berlainan. Selain itu minyak atsiri mengandung resin dan lilin dalam jumlah kecil yang merupakan komponen tidak dapat menguap.
(Ketaren, 1985)
Komponen-komponen tumbuhan yang berbau, yang dapat dipisahkan dari bahan tumbuhan lain dengan penyulingan kukus disebut minyak atsiri (essential oil). Banyak minyak atsiri, seperti minyak dari bunga, digunakan dalam parfum. Kebanyakan minyak atsiri merupakan campuran dari terpena, suatu kelas produk alam dalam tumbuhan maupun hewan. Mana itu berasal dari terpentin yang kaya akan terpena.
(Fessenden, 1984)
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbenuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat dari sintetis.
Komponen-komponen kimia dalam kedua golongan persenyawaan ini berbau wangi khas yang berbeda-beda pada setiap jenis minyak yang berlainan. Disamping itu, minyak atsiri mengandung resin dan lilin dalam jumlah kecil, yang merupakan komponen yang tidak dapat menguap.
(Ketaren, 1985)
Daftar Pustaka
Ketaren, S. 1985. Minyak Atsiri. hal 4-16, 19, 22-34, 44-. Bogor : IPB
Keywords :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar