TES JURNAL IX
HIDROLISA ENZIMATIS
1. Apa tujuan praktikum kali ini?
- Mahasiswa mampu melakukan uji glukosa secara kuantitatif dengan metode DNS.
- Mahasiswa mampu melakukan uji glukosa secara kualitatif.
- Mahasiswa mampu menentukan parameter Michaelis Menten.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18 gr/gmol) adalah heksosa monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO).
3. Apa yang Anda ketahui mengenai selulosa ?
Selulosa mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50% karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa ditemukan di dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2 - 20 nm dan panjang 100 - 40000 nm.
4. Apa yang Anda ketahui mengenai enzim ?
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi.
Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein. Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzimdan kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan kemudian disebut holoenzim.
Enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-lain.
5. Apa yang Anda ketahui mengenai klasifikasi enzim ?
Enzim terbagi menjadi berbagai kelompok, klasifikasi dari enzim, antara lain:
· Hidrolase, yaitu sekumpulan enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Berdasarkan substrat yang diuraikan, hidrolase dibagi atas karbohidrase, esterase, dan proteinase.
· Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat. Menurut jenis karbohidrat yang diuraikannya, karbohidrase dibagi atas:
· Amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
· Maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.
· Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.
· Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
· Selulase, yaitu enzim yang menguraikan selulosa (suatu polisakarida) menjadi selobiosa (suatu disakarida).
· Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam pektin.
· Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester. Contoh-contohnya:
· Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).
· Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.
· Proteinase atau protease, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan protein. Contoh-contohnya:
· Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.
· Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
· Renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
· Reduktase dan oksidase, yaitu sekumpulan enzim yang menolong dalam proses reduksi dan oksidasi. Berdasarkan substrat yang diuraikan, oksidase dibagi atas kelompok kecil dehidrogenase dan katalase. Dehidrogenase memegang peranan penting di dalam pengubahan zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi. Katalase menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
· Desmolase, yaitu sekumpulan enzim yang menolong memutuskan ikatan C-C, C-N, dan beberapa ikatan lainnya. Berdasarkan substrat yang diuraikan desmolase dibagi atas kelompok kecil karboksilase dan transaminase. Karboksilase mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida. Transaminase memindahkan gugusan amino dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino.
6. Apa yang Anda ketahui mengenai enzim selulase ?
7. Apa alasan digunakannya kertas saring sebagai sampel ?
Pada percobaan ini digunakan kertas saring sebagai bahan yang mengandung selulosa. Kandungan selulosa dalam kertas saring sekitar 80%. Selain itu kertas saring mudah didapat dan harganya murah.
8. Apakah bisa kertas saring diganti dengan bahan lain ?
Bisa, yang terpenting bahan subtituen tersebut mengandung selulosa dalam jumlah besar.
9. Mengapa perlu ditambahkan buffer asetat ke dalam labu leher tiga ?
Larutan buffer asetat yang digunakan bertujuan untuk menjaga pH larutan agar tetap berkisar pada pH 5 yang merupakan kondisi optimum bagi enzim selulase.
10. Mengapa suhu dalam labu leher tiga harus dipertahankan sekitar 500C ?
Karena pada suhu tersebut reaksi enzimatis berjalan secara optimum. Jika suhu larutan terlalu panas atau dingin maka enzim selulase tidak dapat menghidrolisis selulosa menjadi glukosa (enzim menjadi tidak aktif).
11. Apa saja yang Anda ketahui mengenai metode analisa kuantitatif glukosa ?
Pada percobaan ini, dilakukan sampling setiap 20 menit sebanyak 5 L sampel. Setiap sampling diambil 3 mL untuk uji kuantitatif dan 2 mL untuk uji kualitatif. Pada uji kuantitatif akan digunakan metode DNS karena akan mengukur kadar glukosa dalam sampel. Metode ini dilakukan dengan menambahkan larutan DNS sebanyak 3 mL pada sampel dan lakukan pemanasan selama ± 10 menit pada suhu ± 900C. Penambahan larutan DNS dengan pemanasan ini bertujuan agar terbentuk larutan berwarna merah pada sampel yang mengandung gula pereduksi (glukosa) sehingga larutan tersebut dapat diukur dengan spektrofotometer karena larutan yang diukur dengan spektrofotometer harus memiliki warna jika berwarna bening maka tidak bisa diukur. Setelah itu, ditambahkan larutan garam Rochelle pada sampel. Kemudian, kadar glukosa diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum.
12. Apa tujuan penambahan garam Rochelle ?
Untuk mengencerkan warna larutan yang sudah diberi larutan DNS karena warna yang terlalu pekat menyebabkan keakuratan hasil pembacaan spektrofotometer VIS menjadi berkurang.
13. Bagaimana dengan metode analisa kualitatif ?
Pada uji kualitatif cukup dengan menambahkan larutan fehling pada sampel. Jika terdapat glukosa dalam sampel maka akan terbentuk endapan berwarna merah bata yang merupakan endapan tembaga (I) oksida (Cu2O) yang dihasilkan dari reduksi tembaga (II) oksida (CuO) oleh glukosa yang merupakan gula pereduksi. Bertambahnya endapan merah bata pada masing-masing sampel menunjukkan bahwa semakin lama glukosa yang terbentuk semakin banyak.
14. Apakah beda uji kualitatif dan kuantitatif pada percobaan ?
Uji kuantitatif untuk mengetahui konsentrasi glukosa yang terbentuk, sedangkan uji kualitatif untuk mengetahui apakah sudah ada/ terbentuk glukosa.
15. Apakah ada uji kualitatif glukosa lain yang dapat digunakan ?
Pada uji molisch, sebanyak 5ml larutan yang di uji (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan pati) di masukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi molish , dicampur rata, kemudian ditambahkan 3 ml asam sulfat pekat secara perlahan-lahan melalui dinding tabung, warna violet (ungu) kemerah-merahan pada batas kedua cairan menunjukkan reaksi positif, sedangkan warna hijau menunjukan reaksi negatif.
Untuk uji Benedict, sebanyak 5 ml reaksi Benedict dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 8 tetes larutan bahan yang diuji dicampur rata dan dididihkan selama 5 menit, biarkan sampai dingin kemudian diamati perubahan warnanya, jika terbentuk warna hijau, kuning atau endapan merah bata berarti positif.
Pada uji barfoed, sebanyak 1 ml pereaksi dan bahan percobaan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 3 menit dan didinginkan, setelah itu masukkan 1 ml fosfomoliubdat , kocok dan amati warna yang tejadi, jika terbentuk warna biru setelah penambahan fosfomolibdat, maka reaksi positif.
Pada uji fermentasi, 20 ml larutan bahan percobaan dan 2gram ragi roti digerus sampai terbentuk suspensi yang homogen , kemudian suspensi diisikan ke dalam tabung fermentasi sampai bagian kaki tertutup dan terisi penuh oleh cairan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam fermentor pada suhu 370C, kemudian diamati setiap selang 20 menit sebanyak 3 kali pengamatan. Pada pengamatan terakhir, ruang gas pada kaki tabung diukur panjangnya.
Untuk uji salliwanof, 5 ml peraksi dan beberapa tetes bahan percobaan dimasukkan ke dalam sebuah tabung reaksi, lalu dididihkan selama 30 detik, kemudian diamati warna yang terjadi.
Pada uji osazon, ke dalam tabung reaksi di masukkan campuran fenil hidrazon Na-asetat kering lalu ditambahkan 5 ml larutan percobaan, dikocok dan dipanaskan dalam penangas air selama 30 menit, kemudian dinginkan dan diperiksa endapan yang terbentuk di bawah mikroskop.
Pada uji iod, pada papan uji diteteskan bahan yang akan diuji, kemudian ditambahkan dengan satu tetes iodium encer, dan dicampur merata.
Pada uji iod, pada papan uji diteteskan bahan yang akan diuji, kemudian ditambahkan dengan satu tetes iodium encer, dan dicampur merata.
Hanya pada uji sellinawof dan iod, larutan yang mengandung glukosa memberikan hasil negatif
16. Apa itu reagen DNS?
DNS merupakan reagen yang dapat digunakan untuk melakukan uji kuantitatif glukosa. Untuk membuat DNS, 100 mL larutan NaOH 2 M yang mengandung 5 % (b/v) asam 3,5-dinitrosalisilat dicampurkan dengan 250 mL 60 % (b/v) natrium kalium tartrat. Reagen ini berfungsi untuk memberikan warna pada larutan, sehingga dapat terbaca oleh spektrofotometer vis yang membaca dari warna larutan tersebut.
17. Karena menggunakan spektrofotometer vis, larutan blanko dan larutan induk apa yang digunakan?
larutan blanko
Pada percobaan kali ini blanko yang dibuat ada 2 macam.
Blanko I digunakan pada saat pembuatan kurva standar glukosa.
blanko II digunakan pada saat pengukuran sampel. Hal ini dikarenakan pada saat pembuatan kurva standar glukosa digunakan aquades namun pada pengukuran sampel digunakan larutan buffer asetat.
Blanko I dibuat dengan cara memasukkan 3 mL aquades ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan DNS lalu dipanaskan selama 5 menit kemudian ditambahkan 1 mL garam rochelle.
Blanko II dibuat dengan cara memasukkan 3 mL larutan buffer asetat ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 mL DNS lalu dipanaskan selama 5 menit kemudian ditambahkan 1 mL garam Rochelle.
18. Mengapa setelah sekian waktu, sampel yang telah terambil diletakkan pada ice bath?
Untuk menghentikan proses hidrolisa dari selulosa. suhu yang rendah mengakibatkan enzin tidak dapat bekerja dengan baik sehingga proses hidrolisa terhenti dan didapatkan hasil hidrolisa selama sekian waktu
19. Apa beda konstanta Ks dan Km ?
Km merupakan konstanta Michaelis-Menten yang didapatkan dari percobaan menggunakan enzim, sedangkan Ks merupakan konstanta kejenuhan substrat yang didapat pada percobaan kinetika pertumbuhan bakteri.
Pelajari juga cara kerja dan apa itu Parameter Michaelis-Menten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar