Rabu, 30 Januari 2013

Zinc dalam melawan penyakit kangker



Komplekses zinc baru yang menunjukkan aktifitas antikanker yang menjanjikan dapat digunakan sebagai alternative terhadap obat yang berbasis platinum, klaim ilmuwan dari Italia.

Obat yang berbasis platinum, seperti cisplatin, merupakan agen kemoterapi efektif namun mereka yang dapat menyebabkan efek samping dan tumor dapat menjadi resisten terhadap diri mereka sendiri. Komplekses anorganis baru berbasis metal seperti halnya emas dan titanium baru – baru ini telah diajukan sebagai alternative yang efektif dalam kemoterapi. Saat ini, Daniela Pucci pada University of Calabria, telah menemukan bahwa komplekses zinc yang rendah biaya menunjukkan aktifitas antikanker yang menjanjikan.

Ion zinc(II) memiliki varietas peranan psikologi dan komplekses Zn(II) digunakan pada kebanyakan bidang biologikal, termasuk agen radioprotectif dan mimetik antidiabetis insulin namun tingkat racun dari persenyawaan berbasis zinc melawan sel kanker manusia belum terinvestigasi hungga sekarang. ‘Zinc memiliki biaya yang rendah, metal biokompatibel dengan bahan kimiawi koordinatif yang besar, yang menarik dari property photofisikal dan ini sangatlah menjanjikan bagi pengobatan kimiawi anorganis,’ kata Pucci.

Zinc dapat digunakan dalam melawan kanker

Pucci dan para koleganya mendesain dan membuat due seri komplekses Zn(II) yang berisi 4,4 dinonyl-2,2-bipyridine (bpy-9) sebagai ligand utama dan tropolones atau 1-phenyl-3-methyl-4-R-5-pyrazolones (L) sebagai ligand ancillary. Kesemua komplekses tersebut menunjukkan tingkat toksitas selektif terhadap jalur sel kanker prostate, kata Pucci. Studi ini menegaskan bahwa sifat ion inti metal sama baiknya dengan koordinasi lingkungannya yang mempengaruhi perubahan signifikan dalam aktifitas biologikal dai komplekses yang dihasilkan. ‘Keberadaan simultan dari ligand pemilinan datar disekitar ion Zn (II) merupakan pilihan yang menjanjikan dalam memberikan komplekses non platinum baru dengan aktifitas antitumor yang bagus,’ tambahnya.

‘Penggunaan spesies Zn(II) sebagai obat antitumor sangatlah menarik minat berkenaan dengan terapi antitumor yang ada,’ komentar Francesco Fanizzi, seorang ahli pada komplekses anorganis pada University of Salento, Lecce, Itali. ‘Dikarenakan bioavailabilitas dan kemampuan koordinasi serbaguna dari Zn(II), komplekses yang berhubungan dapat menunjukkan kemampuan cytotoxic yang menarik dengan tingkat toksitas [terhadap sel yang sehat].’

Studi yang lebih lanjut diperlukan guna pemahaman yang lengkap tentang mekanisme aksi dan aktifitas struktur seluler dari komplekses zinc guna meningkatkan tingkat toksitas dan selektifitas obat – obatan, kata Pucci. ‘Tantangan yang paling penting adalah menemukan suatu cara guna membedakan antara kanker dan sel yang sehat,’ tandas Pucci, ‘dengan kata lain guna memperoleh obat yang ditargetkan dan selektif.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KIRIM ARTIKEL GRATIS

Selamat Datang Di Catatan Wiesnu Santiana

Bagi teman-teman yang meiliki ide atau aspirasi apa saja dan ingin berbagi dengan teman-teman yang lainnya, saya Wiesnu Santiana mengajak Anda untuk berpartisipasi mencurahkan fikirannya di blog ini. Caranya cukup mudah yaitu silahkan Anda isi Nama dan Email dahulu untuk masuk ke area Pengiriman Artikel kemudian klik tombol MASUK dan kemudian silahkan ikuti langkah selanjutnya di Area Pengiriman Artikel. Terima kasih..!


Hormat Saya
Wiesnu Santiana

Masukan Nama dan Email Anda yang valid pada form di bawah ini:

Nama :


Email :


Masukan Kode :
Security code