Jumlah Deposit Batu Kapur ada Brapa ?
Sistem pembayaran bagaimana. Tks. wslm.
Kami PT.Sentra Mandiri Perkasa...menjual batu kapur lokasi citatah padalarang,harga per ton 50 ribu dilokasi.
Indonesia mengalami rentetan bencana yang berkaitan dengan air, mulai dari banjir hingga yang terakhir adalah kekeringan. Sebenarnya istilah bencana kekeringan tidak tepat juga karena kenyataannya negara kepulauan kita dikelilingi oleh air, namun tepat adanya jika kita menyebut krisis air bersih. tentu saja terjadi krisis air terutama di pulau Jawa yang berpenduduk padat dan memiliki lokasi industri demikian banyak oleh karena masih sedikit kepedulian kita terhadap zat yang cantik dan vital tersebut. Bahkan lahan tempat sumber-sumber airpun dijarah atas nama pembangunan sehingga pembangunan berwawasan lingkungan hanya tinggal menjadi istilah yang hebat namun hampa.
Bukan Sembarang Cairan
Kita yang awam mengenal air sebagai kebutuhan paling pokok, bahkan tampaknya lebih pokok daripada kebutuhan primer apapun. siapapun tak akan dapat bertahan tanpa air. sehari-hari kita berinteraksi dengan air namun alangkah miskinnya pengetahuan kita tentang air membuat kita kurang menghargainya lebih dari sekedar barang yang cair dan penting. Tak kenal maka tak sayang, maka mari kita berkenalan sedikit lebih intim dengan “water, the beautiful thing” agar semakin tumbuh kecintaan kita terhadapnya sehingga kita bisa lebih menghargainya.
Melihat air yang jernih bagaikan melihat permata berlian yang berkilauan. Sesungguhnya air yang cair itu adalah kumpulan trilyunan molekul H 2 O. Dalam dunia kimia dikenal H sebagai atom hidrogen dan O sebagai atom oksigen. Jadi H 2 O adalah satu molekul air yang mengandung satu atom oksigen dan 2 atom hidrogen. Padahal kita tahu bahwa pada tekanan atmosfer, oksigen dan hidrogen berwujud gas tapi ketika mereka bersatu saling mengikat janji bisa berubah wujudnya menjadi cair. Berkat kecerdasan kimiawan masa lalu kita dapat melakukan perhitungan begini, dalam 18 gram atau kurang lebih 18 mililiter air terkandung 6,022 x 10 23 molekul H 2 O. Jadi, jika satu milyar adalah 10 maka bilangan tadi bermakna 602,2 ribu milyar milyar dan bilangan tersebut dikenal sebagai konstanta Avogadro. Itu baru 18 mililiter air, bayangkan jika kita meneguk segelas air atau mandi atau bahkan mengisi kolam renang, berapa banyak jumlah molekul air yang telah kita gunakan atau bahkan kita buang !!
Molekul Air yang cantik dan Istimewa
Jika kita melihat bentuk molekul air, maka semakin terbukalah rahasia mengapa zat ini demikian istimewa. Sesungguhnya jika gas oksigen dan gas hidrogen bertemu untuk membentuk molekul air, reaksi yang terjadi sangatlah berbahaya karena bisa timbul panas yang tinggi bahkan ledakan karena oksigen adalah gas yang dibutuhkan untuk pembakaran dan hidrogen adalah gas yang mudah terbakar. Tapi untunglah Tuhan telah menyediakan air semenjak penciptaan sehingga kita tidak perlu membuat air dengan ledakan. Kurang lebih dibebaskan energi berupa panas sebesar 242 kilo Joule untuk membuat air sebanyak 18 gram dari 22,4 liter atau 2 gram gas hidrogen dan .11,2 liter atau 16 gram gas oksigen pada suhu 0 derajat Celcius dan tekanan satu atmosfer. Mari kita lihat bentuk molekul air yang berhasil diamati dengan berbagai percobaan dan perhitungan yang rumit.
Bentuk molekul air tersebut dan terutama sifat elektroniknya menjadikan air memiliki sifat fisika dan kimia yang fantastis. Apakah sifat elektronik itu ? Dalam pemahaman kimia dan fisika, semua sifat-sifat atom dan molekul ditentukan oleh perangai dan keadaan elektron yang mengelilingi inti atom. Ternyata alam mengajarkan kita lebih banyak lagi tentang berbagi dan bekerja sama. Ikatan yang terjadi antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi satu molekul air disebut ikatan kovalen. Yaitu ikatan antar atom yang terjadi karena setiap atom menyumbangkan elektron yang dimiliki untuk saling berpasangan dan digunakan bersama membentuk satu ikatan. Namun, karena oksigen memiliki kelebihan pasangan elektron, maka elektron yang tidak membentuk ikatan tersebut dikatakan sebagai “pasangan elektron bebas“. Adanya elektron bebas yang bersifat sangat negatif menjauhkan kedudukannya dari dua atom hidrogen sehingga ikatan H 2 O membengkok sebesar 107.5 derajat. Sedangkan keadaan alamiah atom oksigen yang bersifat negatif dan atom hidrogen yang bersifat positif menimbulkan pengkutuban atau perbedaan muatan. Kedua keadaan itulah yang menjadikan molekul air bersifat polar, artinya molekul air memiliki perbedaan muatan yakni negatif pada sisi pasangan elektron bebas dan positif pada sisi atom hidrogen. Kepolaran air bisa berarti segalanya dan amatlah besar faedahnya. Kepolaranlah yang menjadikan air dapat menghantarkan arus listrik. Berkat sifat air yang polar, dia bisa melarutkan berbagai macam zat lain, misalnya darah, protein, vitamin, garam dan lain-lain. Kenyataannya, air merupakan pelarut universal yang paling ramah terhadap lingkungan. Demikian sebaliknya, air terpisah dari minyak dan lemak karena adanya perbedaan kepolaran. Coba bayangkan jika air dan minyak dapat bercampur, betapa susahnya membersihkan tumpahan minyak di laut lepas !!. Walaupun demikian, sering kali sifat air sebagai pelarut universal malah merugikan dirinya sendiri karena dia mudah sekali tercemari oleh beraneka ragam materi kimia maupun biologi sehingga sulit untuk membersihkannya lagi, apalagi ditambah dengan ketidakkepedulian kita untuk menjaga kemurniannya.
Adanya perbedaan muatan menjadikan ikatan antar molekul air sendiri cukup kuat sehingga pada suhu ruangan dia berbentuk cair, dibandingkan dengan bensin yang segera menguap. Aksi tarik menarik antara atom hidrogen di satu molekul air dengan pasangan elektron bebas pada molekul air yang lain disebut ikatan hidrogen dan oleh sebab itu diperlukan suhu 100 o Celcius untuk mengubah keadaan cair menjadi uap. Air dikatakan memiliki nilai kalor spesifik yang tinggi, artinya diperlukan energi yang cukup besar untuk menjadikannya mendidih sebaliknya air dapat melepaskan panas perlahan-lahan ke lingkungan. Berkat sifat tersebut iklim di bumi tetap stabil demikian juga tubuh kita memiliki suhu yang konstan karena kurang lebih 70% permukaan bumi dan 60% tubuh mahluk hidup terdiri dari air.
Begitu banyak keistimewaan air sehingga manfaatnya pun demikian luas mencakup berbagai aspek seperti kimia, fisika, biologi hingga agama, budaya, seni, bahkan ekonomi dan politik. Jika penelitian terakhir menunjukkan banyak situ-situ di sekitar Jakarta mulai menghilang itu berarti telah terjadi kesalahan dalam pengelolaan lingkungan. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti Jakarta akan benar-benar kehabisan mata air dan harus memproduksi air bersih dengan teknologi yang lebih mahal dan lebih rumit akibat kelalaian kita bersama. Sungguh, air yang cantik dan sangat penting dalam kehidupan kita itu memang materi yang paling melimpah di bumi. Air diciptakan dan dicurahkan bukan berarti untuk disia-siakan, maka sekarang saatnya untuk kita lebih menghargai air sebagai ciptaan Tuhan yang paling indah.
Pengolahan Logam dengan Dapur Kupola
Konstruksi dari kupola yang umum, dijelaskan pada gambar Kupola dibuat dari silinder baja yang tegak, dilapisi oleh bata tahan api. Bahan baku logam dan kokas diisikan dari pintu pengisi. Udara ditiupkan ke dalam melalui tuyer, kokas terbakar dan bahan logam mencair. Logam cair dan terak dikeluarkan melalui lubang-lubang keluar pada dasar kupola. Jadi dalam kupola, logam dipanaskan langsung oleh panas pembakaran dari kokas dan mencair, oleh karena itu mempunyai efisiensi yang tinggi.
Konstruksi Dapur Kupola
1. Penggolongan Daerah Dalam Kupola
Bagian dari mulai pintu pengisian sampai lubang keluar, dibagi menjadi beberapa daerah seperti disebut di bawah ini, sesuai keadaan bahan baku dalam kupola. - Daerah pemanasan mula: Adalah bagian dari pintu pengisian sampai di tempat dimana logam mulai cair. Selama turun di daerah ini, logam mengalami pemanasan mula. - Daerah lebur: adalah bagian atas dari alas kokas dimana logam mencair. - Daerah panas lanjut: Adalah bagian bawah daerah lebur sampai rata tuyer. Logam cair dipanaskan lanjut selama turun melalui daerah ini. - Daerah krus: Adalah bagian dari tuyer sampai dasar kupola. Logam cair dan sebagian kecil terak ditampung di daerah ini. Selain hal tersebut diatas, bagian dalam kupola dibagi menjadi daerah oksidasi dan daerah reduksi, tergantung pada reaksi antara kokas dan gas. - Daerah oksidasi: dimulai dari tuyer sampai rata tengah-tengah alas kokas. Dalam daerah ini kokas dioksidasi oleh udara yang ditiupkan melalul tuyer. - Daerah reduksi: Bagian atas dari daerah oksidasi, dimana gas CO2 yang timbul di daerah oksidasi, direduksi oleh kokas.
2. Kapasitas Peleburan
Kapasitas peleburan dari kupola dinyatakan oleh laju peleburan dalam satuan berat persatuan waktu, umumnya ditulis ton per jam. Kapasitas peleburan dapat berubah tergantung kepada: volume angin, perbandingan muatan besi dengan kokas serta syarat-syarat operasi peleburan lainnya, walaupun diameter kupola sama.
3. Tinggi Efektif
Tinggi efektif dari kupola adalah tinggi dari pertengahan tuyer (lubang hembus) sampai bagian bawah dari pintu pengisian. Pada daerah ini terjadi pemanasan awal. Karena itu kupola yang tinggi akan efektif untuk pemindahan panas, akan tetapi kupola yang terlalu tinggi cenderung memiliki tahanan besar terhadap aliran gas. Hal ini juga menimbulkan resiko terjadinya peng-hancuran kokas. Syarat-syarat ini perlu dipertimbangkan, sehingga tinggi efektif kupola standar biasanya dikonstruksi berkisar antara empat sampai lima kali ukuran diameter dalam, diukur dari titik tengah tuyer.
4. Daerah Krus
Daerah krus adalah daerah dari bagian bawah tuyer sampai ke dasar kupola. Daerah krus dari kupola yang mempunyai perapian muka dibuat dangkal, karena tidak difungsikan untuk menyimpan logam cair di dalamnya. Daerah krus dari kupola tanpa perapian muka dibuat dalam. Biasanya ukuran krus dikonstruksi untuk dapat menampung dua atau tiga pengisian. Dalam daerah krus terdapat juga kokas, sehingga volume yang terisi oleh logam cair kira-kira 45 % dari volume daerah krus. Krus yang besar tidak dikehendaki sebab besi cair menyerap karbon dan belerang dari kokas.
5. Lubang Cerat dan Lubang Terak
Lubang cerat dan lubang terak dibuat di daerah krus. Bentuk dan susunan dari lubang-lubang ini berbeda menurut cara pengeluaran besi cair dan terak. Pengeluaran besi cair dan terak dilakukan secara berkala. Pada proses ini besi cair atau terak ditampung sementara di dalam krus, kemudian dikeluarkan secara berkala melalui lubang cerat atau lubang terak dengan operasi tangan.
Proses pengeluaran terak yang paling baik adalah dari posisi depan tanur, dimana terak mengalir secara kontinyu bersama logam dari dasar dan sekaligus terak terpisah dari logam cair. Proses ini terbaik karena menghasilkan besi cair dengan kadar unsur-unsur lain terendah.
Proses pengeluaran terak dari belakang: dalam proses ini lubang cerat dan lubang terak dibuat pada tempat yang berlainan sehingga tidak perlu lagi memisahkan terak.
Besi yang dikeluarkan secara kontinyu dialirkan kedalam penampung (perapian depan), yang nantinya akan dikeluarkan sejumlah besi sesuai diperlukan.
6. Tuyer
Tuyer berfungsi menghembuskan udara untuk pembakaran kokas dengan volume dan tekanan yang memadai. Jadi jumlah luas penampang tuyer harus ditentukan secara tepat. Jumlah luas penampiag tuyer yang terlalu kecil menyebabkan kecepatan udara terlalu tinggi jadi menurunkan temperatur dari gas pembakaran. Sebaliknya luas yang terlalu besar menurunkan kecepatan udara dan pembakaran yang seragam tidak tercapai.
Biasanya perbandingan tuyer ini lima sampai enam untuk kupola kecil dan delapan sampai dua belas untuk kupola besar. Jumlah tuyer dipilih secara empirik dalam jumlah genap.
PENGOPERASIAN DAPUR KUPOLA
Dalam perhitungan harga peleburan, ketahanan lapisan tanur merupakan faktor yang ikut menentukan. Biasanya pengerjaan pelapisan tanur dengan pemadatan biasa ataupun penyemprotan telah mencukupi untuk dipergunakan selama satu rangkaian proses peleburan (7 – 8 jam).
Kemudian setelah itu harus dibersihkan dan dilapisi kembali pada bagian-bagian yang terkikis. Tanur kupola yang diopersikan menerus hingga beberapa kali rangkaian proses peleburan akan kehilangan lebih banyak lapisan tanur, bahkan terkadang sampai menembus ke mantel tanur. Kerusakan pada mantel ini dapat dihindari dengan pendinginan air dari luar yang disemprotkan secara menerus disekitarnya.
Kebutuhan akan ketahanan lapisan tanur ini tidak dapat diuraikan secara umum saja, karena pengaruh-pengaruh yang timbul di berbagai operasi selalu berbeda. Dalam hal ini hanya dapat diperkirakan, bahwa dari 250 – 300 mm ketebalan lapisan hanya tersisa sekitar 100 – 150 mm ketebalan setelah selesai satu rangkaian operasi. Pengikisan dapat lebih banyak terjadi pada pengoperasian di atas 1500 C (suhu terukur). Ketinggian pengikisan ini tergantung dari letak daerah pencairan.
Hal-hal penting yang mempengaruhi ketahanan lapisan adalah :
• Besar maupun jenis kupola • Persiapan tanur ( bahan, sistem, cara dan waktu pengeringan lapisan) • Pengoperasian kupola (lama operasi ; jumlah batu kapur ; komposisi & jumlah terak ; komposisi & suhu bahan yang dilebur).
(I) PELAPISAN
Lapisan: Bahan tahan api, bahan tahan api yang dapat dicorkan, atau bahan tahan api penambal dipergunakan untuk lapisan kupola. Operasi dengan lapisan asam memer¬lukan bahan tahan api schamote, atau silika dan operasi dengan lapisan basa memer¬lukan bahan tahan api magnesia atau dolomit.
Ketebalan yang dikehendaki dari adonan kira kira 3 sampai 4 mm dan untuk pe¬ngikat dipakai air sesedikit mungkin. Kupola yang baru dilapisi, sebaiknya dikeringkan secara alamiah untuk dua atau tiga hari yang kemudian dilanjutkan dengan membakar kokas atau kayu sekurang-kurangnya satu hari satu malam.
Perbaikan biasanya mempersiapkan kupola dimulai dengan memperbaiki lapisan yang telah kena erosi selama pemakaian yang lalu. Mula-mula pintu dasarnya dibuka dan baru tempat-tempat yang terkena erosi diperbaiki setelah bagian dalam dari kupola mendingin. Biasanya perbaikan ini dibatasi pada daerah lebur yang bertemperatur tinggi.
Terak, kokas dan besi yang melekat pada dinding di daerah lebur dibuang dengan pahat atau palu pneumatik sampai bata api asli terlihat. Lapisan diperbaiki dengan bata tahan api atau bahan penambah tergantung pada besarnya erosi, sampai ke ukuran se¬mula. Sebaiknya kadar air pada adukan mortar dan bahan penambah diusahakan sekecil mungkin.
Pada perbaikan tuyer dan lubang cerat, harus diperhatikan ukuran, bentuk dan sudutnya. Setelah perbaikan dinding dan lubang-lubang selesai, pintu dasar ditutup dan dilapis dengan pasir dasar, yakni: pasir cetak kering ditebarkan di atas pintu dasar setebal 30 sampai 50 mm, kemudian pasir cetak basah dipadatkan di atasnya.
Dasar dibuat miring ke arah lubang cerat dengan kemiringan. Kemiringan ini memberikan hasil baik pada pengeluaran besi cair. Tebalnya pasir dasar sekurang-kurangnya 200 mm dan ditentukan dengan memperhitungkan ukuran kupola dan jam pemakaian.
Pemanasan mula dari kupola: Setelah pelapisan selesai lapisan harus dikeringkan perlahan-lahan. Pengeringan dilakukan dengan membakar alas kokas seperti diuraikan. Lubang dan saluran cerat harus cukup dipanaskan mula dengan membakar kayu alas kokas, atau dengan burner, yaitu untuk mencegah penurunan temperatur pada logam cair yang pertama.
(2) PERSIAPAN
Penyulutan: Setelah kupola diperbaiki dan dikeringkan, penyulutan harus dilakukan kira-kira tiga sampai empat jam sebelum jadwal waktu pengeluaran. Pada permulaan, sejumlah yang cocok dari kayu bakar ditempatkan di dasar dan dinyalakan dengan membakar kain yang telah diberi minyak alas dengan burner disertai tiupan. Apabila digunakan burner gas khusus untuk penyulutan, alas kokas langsung bisa dinyalakan tanpa kayu bakar. Dengan mempergunakan cara terakhir ini banyak waktu dihemat dibanding dengan cara pertama.
Tiupan mula: Saat api pembakaran telah mencapai bagian alas dari alas kokas, lubang-lubang pengintip ditutup dan tiupan mulai dilakukan selama tiga sampai lima menit. Selama tiupan mula, alas kokas harus diatur sampai mencapai tinggi yang benar, yaitu diukur dari pintu pengisian dengan mempergunakan rantai atau batang baja. Untuk kupola kecil yang diameternya kurang dari 700 mm, tinggi alas kokasnya 1,5 sampai 1,8 kali diameter dalam, dan untuk kupola besar 1200 sampai 1300mm.
Bahan muatan: Jumlah bahan logam sebagai muatan dihitung berdasarkan daftar penyusunan bahan. Berat satu muatan logam disarankan 1/10 sampai 1/15 dari laju peleburan per jam. Jumlah muatan kokas ditentukan berdasarkan angka perbandingan besi terhadap kokas. Jumlah batu gamping sebagai pengikat terak disarankan 25 sampai 35 persen dari berat kokas.
Urutan pemuatan pertama adalah batu gamping, kemudian logam, kokas dan seterusnya. Tetapi urutan pemuatan tidak begitu penting. Yang lebih utama untuk diperhatikan ialah mencegah pemuatan bahan-bahan yang ukurannya tidak seragam.
(3) CARA OPERASI
Permulaan dari tiupan: Setelah bahan-bahan dimuatkan sampai mencapai bagian bawah pintu pengisian, logam dipanaskan mula selama 15 sampai 20 menit tanpa tiupan. Pemanasan mula yang terlalu lama menyebabkan turunnya tinggi alas kokas, karena alas kokas terus terbakar. Setelah pemanasan mula, tiupan udara dimulai. Tetesan besi dapat dilihat melalui lubang pengintip tiga atau empat menit setelah tiupan dimulai. Biasanya pembukaan pertama dari lubang cerat dilakukan 20 menit setelah tiupan dimulai.
Logam cair yang pertama mempunyai temperatur rendah dan mempunyai perubahan komposisi yang besar. Karena itu ia tidak dipakai untuk coran Untuk mendapat logam cair yang bertemperatur tinggi sejak permulaan, perlu dipergunakan alas kokas yang tinggi, tiupan udara yang berlebih atau ditambahkan 1 sampai 2 % kalsium karbid pada muatan kokas yang pertama.
Pencairan dan pengeluaran: Dalam proses-proses pengeluaran terak dari depan dan, dari muka, pengeluaran besi dilakukan secara kontinyu tanpa henti. Terak dari dalam kupola mengalir keluar bersama-sama logam cair tetapi sudah terpisah. Dalam proses pengeluaran terak secara terputus-putus, lubang cerat dibuka setelah waktu tertentu, yaitu apabila jumlah tertentu dari besi cair dan terak telah terkumpul dalam tanur.
Kokas, batu gamping dan logam harus dimasukkan pada waktu-waktu tertentu untuk mengisi kupola sampai bagian bawah dari pintu pengisian. Selama proses pen¬cairan perlu dilakukan pengecekan pada laju pencairan, temperatur besi cair, tekanan angin dan lain-lainnya. Jadi, keadaan tanur, yaitu temperatur, tekanan, tinggi alas kokas dan sebagainya harus diusahakan stabil. Walaupun kupola beroperasi pada angka perbandingan yang cocok antara besi dan kokas, namun dalam pemakaian yang lama akan terjadi penurunan tinggi alas kokas disebabkan erosi pada lapisan dalam tanur di daerah cair. Oleh karena itu agar tinggi alas kokas tetap, maka perlu diisikan kokas tambahan kira-kira satu muatan untuk tiap-tiap satu jam atau satu setengah jam.
Akhir dari waktu operasi: Menjelang akhir operasi, tekanan udara turun disebabkan penurunan tinggi alas kokas. Oleh karena itu katup udara perlu diturunkan, agar volume angin tetap. Kalau operasi dilanjutkan sampai logam dalam tanur semuanya mencair, hal ini dapat menyebabkan: melekatnya besi pada lapisan dalam tanur karena percikan besi cair, erosi dari bata tahan api, oksidasi dari besi dan lain sebagainya. Oleh karena itu tiupan udara dihentikan sementara dua atau tiga muatan masih berada di alas alas kokas. Serempak dengan penghentian tiupan udara; lubang intip tuyer dibuka, besi dari terak dikeluarkan dari lubang cerat dan lubang terak. Kemudian pintu dasar kupola dibuka dan isinya dijatuhkan/dikeluarkan di atas landasan pasir yang sudah ditaburkan di bawah kupola.
Apabila isi yang tersisa tidak jatuh/keluar dengan sendirinya, maka proses ini harus dibantu dengan cara menusuk lapisan pasir dasar dengan mempergunakan batang baja. Kesukaran ini biasanya disebabkan karena tanah lempung yang berlebihan pada pasir dasar, oleh karena itu perlu pengaturan komposisi dari pasir dasar tersebut.
(4) PERSYARATAN OPERASI YANG SEMPURNA
Dalam peleburan kupola, sifat-sifat besi akan berubah mengikuti perubahan keadaan tanur, walaupun tanur bekerja pada keadaan kontinyu. Oleh karena itu tanur perlu bekerja dengan persyaratan yang cocok, sesuai dengan perubahan keadaannya.
a) Persyaratan untuk pengeluaran dengan temperatur yang tinggi adalah: 1. Tinggi efektif dari kupola 2. Volume angin yang cocok (perbandingan tuyer yang cocok) 3. Mempergunakan kokas yang keras, mengandung sedikit abu 4. Alas kokas yang tinggi 5. Peniupan yang cukup sebelum tanur bekerja secara stabil 6. Muatan kokas yang cukup 7. Ukuran dari berat besi muatan sesuai dengan diameter kupola 8. Laju pencairan yang cocok sesuai dengan diameter kupola.
b) Persyaratan untuk besi bersih tanpa oksida adalah: 1. Alas kokas yang tinggi 2. Muatan kokas yang cukup 3. Ukuran dan berat besi muatan sesuai dengan diameter kupola 4. Mencegah kelebihan volume dan tekanan angin.
c) Persyaratan untuk besi yang homogen dan mempunyai komposisi kimia yang sesuai dengan permintaan adalah: 1. Mempergunakan besi kasar yang baru yang komposisi kimianya diketahui. 2. Pengaturan lebih baik dari sekrap balik dengan penggolongan sekrap. 3. Mempergunakan besi yang cocok dengan diameter kupola. 4. Mempergunakan tuyer yang meniupkan jumlah udara yang sama. 5. Mempergunakan perapian muka.
Operasi kupola masa sekarang
Untuk memperbaiki produktivitas, maka dalam industri-industri masa sekarang dipergunakan kupola berpendingin air dan kupola angin panas.
(1) KUPOLA BERPENDlNGlN AIR
Lapisan di daerah cair diatas tuyer adalah bagian yang paling banyak mengalami erosi, dan apabila terjadi erosi yang sangat kuat, sehingga dinding baja terpanaskan dan menjadi merah, maka operasi harus dihentikan. Erosi lapisan kupola yang berlebihan akan membutuhkan waktu perbaikan yang lama. Karena alasan-alasan tersebut, maka secara umum sekarang banyak dipergunakan kupola dengan pendinginan air, terutama pen¬dinginan di daerah cair.
Dipergunakan dua jenis kupola dengan pendinginan air, yaitu jenis pertama mem-pergunakan selubung air dan jenis kedua mempergunakan semprotan air pada bagian luar dinding baja. Pada pendinginan dengan selubung air, dinding baja didinginkan secara merata dengan mempergunakan selubung pendingin yang terpisah. Pendinginan dengan selubung air biasanya dipergunakan untuk kupola ukuran kecil. Pada pendinginan dengan semprotan air, dinding baja harus tertutup lapisan air secara merata. Kupola macam ini memerlukan dinding baja yang lebih tebal di atas 10 mm, sehubungan dengan konduktivitas termal dan kekuatan mekanis. Cara pendinginan tersebut dipergunakan pada kupola yang ukuran besar.
Keuntungan dari kupola berpendingin air adalah memungkinkan operasi yang lama dan memungkinkan pekerjaan perbaikan yang sedikit. Selain hal tersebut fluktuasi dari komposisi besi menjadi kecil disebabkan oleh keadaan tanur yang stabil karena erosi lapisan yang sedikit.
Sekarang kupola yang didinginkan dengan air dipakai dengan mempergunakan lapisan kira-kira 2 atau 3 cm atau tanpa lapisan. Agar dapat membatasi pembakaran di daerah yang dikonsentrasikan dan untuk mencegah kehilangan panas yang berlebihan, maka beberapa kupola mempergunakan tuyer tembaga yang didinginkan dengan air.
(2) OPERASI TlUPAN UDARA PANAS
Kupola yang biasa, dioperasikan dengan mempergunakan tiupan udara dingin dimana temperaturnya sama dengan temperatur udara luar. Tetapi sekarang beberapa kupola mempergunakan udara yang dipanaskan mula, penggunaan itu disebut "operasi tiupan udara panas". Udara yang dipanaskan mula akan meningkatkan temperatur di dalam kupola dan keuntungannya adalah sebagai berikut: a. Menaikkan temperatur besi cair. b. Menurunkan perbandingan besi dan kokas pada temperatur tertentu. c. Menurunkan kehilangan unsur-unsur silikon, mangan, besi dan lainnya, karena oksidasi. d. Memungkinkan untuk mempergunakan bahan logam yang berkwalitas rendah dan ongkos bahan yang lebih sedikit. e. Meningkatkan laju pencairan.
Ada tiga macam cara memanaskan udara: pertama mempergunakan panas yang terdapat dalam gas buang dari kupola, kedua mempergunakan panas pembakaran dari gas CO yang terdapat pada gas kupola dan ketiga mempergunakan sumber panas dari luar, yaitu panas dari pembakaran gas atau minyak. Temperatur udara panas-mula hasil sistem pertama adalah 150°C hingga 200°C dan pengaruhnya tidak begitu terlihat. Temperatur udara panas hasil sistem kedua adalah 350 hingga 500°C dan pengaruhnya besar sekali.
(3) OPERASI TlUPAN DENGAN PENURUNAN KELEMBABAN
Uap air dalam udara masuk ke dalam kupola dan menurunkan temperatur besi cair yang menyebabkan cacat tuangan. Alasannya adalah sebagai berikut: Uap air dari udara bereaksi dengan kokas
H2O + C -> CO + H2 ΔH = - 29,4 cal 2H2O + C -> CO2 + 2H2 ΔH = - 19,4cal
Reaksi ini adalah reaksi endotermik dan karenanya panas dari pembakaran kokas terbuang untuk reaksi tersebut. Pengaruhnya ialah menurunkan temperatur, memperluas daerah oksidasi, dan menyebabkan oksidasi pada waktu pencairan.
Agar dapat menghilangkan pengaruh buruk tersebut perlu dilakukan penurunan kelembaban udara yang ditiupkan. Di bawah ini adalah penanggulangan yang banyak dipakai untuk proses tersebut dalam kupola: a) Penurunan kelembaban dengan slika gel (padat), b) Penurunan kelembaban dengan litium khlorida (larutan), c) Penurunan kelembaban dengan refrigerasi.
Persiapan
• Pemanasan awal dengan kayu (dilakukan pagi hari sebelum kupola dioperasikan dengan tujuan pengeringan total). • Pemeriksaan dinding, bila perlu perbaikan. • Penghitaman/penutupan lubang terak maupun tuyer. • Penyediaan alat sebagai berikut : - Batang penusuk tuyer - Tombak penyumbat - Oksigen dan pipa penyemprotnya - Bak terak - Rantai dan bola baja pengukur - Pengukur suhu - CE meter dan cetakan baji uji - Weker dan stop watch • Perhitungan pemuatan. • Percobaan blower dan penghisap debu.
Penyulutan tanur
• Landasan tanur ditutup dan pasir greensand dipadatkan. • Pembebasan daerah bawah tanur serta penaburan pasir kering disekitarnya. • Pengisian alas kokas sampai satu diameter di atas lubang hembus. • Peyulutan alas kokas dengan pembakar, angin dihembuskan minimal, pintu belakang kemudian ditutup. • Pemanasan tanur sampai dengan 4 jam. • Koreksi tinggi alas kokas (hingga satu diameter di atas lubang hembus). • Hembusan angin dinaikan hingga 70% dari maksimum menurut konstruksi hingga seluruh alas kokas membara. Dalam hal ini lubang pengintip harus ditutup. • Hembusan dimatikan, lubang pengintip dibuka. • Koreksi alas kokas hingga satu diameter di atas lubang hembus. • Lubang terak ditutup. • Pemuatan Berat total tiap muatan : 1/10 dari kapasitas lebur.
Variasi lain dari penyulutan tanur adalah dengan menggunakan kayu maupun majun dan minyak tanah/solar. Dalam hal ini pintu belakan telah ditutup sejak awal, sehingga urutan penyulutan adalah sebagai berikut : • Melalui lantai pemuatan kayu dimuatkan secukupnya, diberi minyak dan dibakar. • Alas kokas dimuatkan. • Hembusan angin minimal hingga kokas terbakar. • 70% hembusan angin hingga kokas membara. • dst.
Peleburan
• Lubang pengintip ditutup. • Secara bertahap angin dihembuskan hingga 100% menurut konstruksi (90 –130 m3/m2/menit). • Pengamatan terhadap proses peleburan melalui lubang pengintip. • Koreksi alas kokas bila diperlukan. • Perhatikan suhu cairan yang keluar dari lubang tap, bila suhu yang diinginkan tercapai, lubang tap disumbat. • Weker disetting 10 menit. • Pengamatan proses peleburan melalui lubang pengintip. • Setelah 10 menit taping (pengeluaran cairan), hitung waktu dengan stopwatch, perhatikan: - Hembusan dimatikan/lubang angin ditutup - Lubang pengintip dibuka • Lubang tap kembali disumbat segera setelah tampak terak ikut keluar. Catat berapa detik waktu pengeluaran. • Hembusan kembali dihidupkan dan lubang pengintip ditutup. • Proses kembali berulang.
Pembuangan terak
Pembuangan terak dilakukan bila : • Kecepatan naik cairan hingga lubang pengintip tinggi. • Cairan besi yang muncul ketika taping hanya sedikit. Proses pembuangan terak berlangsung sebagai berikut : • Hembusan dimatikan/lubang angin ditutup. • Lubang pengintip dibuka. • Lubang terak dibuka, perhatikan bahwa bila lubang ini buntu, maka pelubangan dengan oksigen sangat dilarang, karena O2 akan mengakibatkan terak berbuih dan memui memenuhi seluruh daerah peleburan sehingga ketika kemudian membeku akan mengikat muatan untuk tetap di bagian atas tanur(hanging). • Ketika aliran terak tidak lagi deras, lubang pengintip ditutup, lubang angin dibuka dan angin dihembuskan. Perhatikan bahaya karena terak akan menyembur dasyat. • Ketika semburan sudah berakhir, hembusan kembali dimatikan serta lubang terak ditutup dengan pasir cetak. • Peleburan dimulai kembali.
Mengakhiri operasi
• 15 – 20 menit setelah muatan terakhir, kurangi jumlah angin hingga 50%. Hal ini dilakukan karena jumlah muatan yang ada di dalam tanur pun tinggal sedikit. • Taping bersih, termasuk terak dibiarkan keluar melalui lubang taping. • Angin dimatikan, ingat dalam keadaan tidak ada angin, lubang pengintip harus dibuka. • Landasan berengsel dibuka, kokas sisa (alas kokas) akan segera jatuh dan dalam keadaan membara. • Kokas segera dipadamkan dengan semprotan air. Tahap ini tidak boleh terlambat dilakukan, karena panas dari bara kokas dapat melelehkan kaki tanur. Terak Sebagai Alat Kontrol Peleburan Terak kupola adalah alat kontrol yang sederhana namun cukup dapat dijadikan dasar peleburan, bahkan dari hanya bentuk terak sudah dapat diambil keputusan-keputusan penting untuk mengoptimalkan peleburan. Dasar untuk dapat mengenali terak adalah : • Terak asam tampak lebih menyerupai gelas dibandingkan dengan terak basa. • Terak basa lebih membatu serta memiliki pori-pori yang besar (keropos kokas) ketika beku. • Warna terak yang lebih terang menandakan peleburan yang lebih baik. Cara pengambilan contoh terak yang sederhana adalah dengan menampung aliran terak sedikit dengan sekop.
Pengamatan Terak
Aliran terak menandakan : • Aliran tenang : viskositas diharapkan, operasi optimal. • Aliran berbuih : operasi terganggu. Dengan memperhatikan serat terak, dapat disimpulkan : • Serat panjang : terak asam -> operasi kupola asam. • Serat pendek : terak basa ->operasi kupola basa. Ciri pengoperasian melalui warna terak kupola asam : • Hitam -> buruk, teroksidasi • Coklat tua -> buruk, teroksidasi • Hijau tua -> kurang optimal • Hijau botol -> baik • Kuning tua/gelap -> baik • Coklat -> buruk, terlalu banyak batu kapur
Ciri pengoperasian melalui warna terak kupola basa : • Hitam -> buruk, muatan kokas maupun logam serta temperatur perlu diperiksa ulang. • Coklat tua ->buruk, muatan kokas maupun logam serta temperatur perlu diperiksa ulang • Abu-abu muda -> baik • Coklat buram -> baik\
Komplekses zinc baru yang menunjukkan aktifitas antikanker yang menjanjikan dapat digunakan sebagai alternative terhadap obat yang berbasis platinum, klaim ilmuwan dari Italia.
Obat yang berbasis platinum, seperti cisplatin, merupakan agen kemoterapi efektif namun mereka yang dapat menyebabkan efek samping dan tumor dapat menjadi resisten terhadap diri mereka sendiri. Komplekses anorganis baru berbasis metal seperti halnya emas dan titanium baru – baru ini telah diajukan sebagai alternative yang efektif dalam kemoterapi. Saat ini, Daniela Pucci pada University of Calabria, telah menemukan bahwa komplekses zinc yang rendah biaya menunjukkan aktifitas antikanker yang menjanjikan.
Ion zinc(II) memiliki varietas peranan psikologi dan komplekses Zn(II) digunakan pada kebanyakan bidang biologikal, termasuk agen radioprotectif dan mimetik antidiabetis insulin namun tingkat racun dari persenyawaan berbasis zinc melawan sel kanker manusia belum terinvestigasi hungga sekarang. ‘Zinc memiliki biaya yang rendah, metal biokompatibel dengan bahan kimiawi koordinatif yang besar, yang menarik dari property photofisikal dan ini sangatlah menjanjikan bagi pengobatan kimiawi anorganis,’ kata Pucci.
Zinc dapat digunakan dalam melawan kanker
Pucci dan para koleganya mendesain dan membuat due seri komplekses Zn(II) yang berisi 4,4 dinonyl-2,2-bipyridine (bpy-9) sebagai ligand utama dan tropolones atau 1-phenyl-3-methyl-4-R-5-pyrazolones (L) sebagai ligand ancillary. Kesemua komplekses tersebut menunjukkan tingkat toksitas selektif terhadap jalur sel kanker prostate, kata Pucci. Studi ini menegaskan bahwa sifat ion inti metal sama baiknya dengan koordinasi lingkungannya yang mempengaruhi perubahan signifikan dalam aktifitas biologikal dai komplekses yang dihasilkan. ‘Keberadaan simultan dari ligand pemilinan datar disekitar ion Zn (II) merupakan pilihan yang menjanjikan dalam memberikan komplekses non platinum baru dengan aktifitas antitumor yang bagus,’ tambahnya.
‘Penggunaan spesies Zn(II) sebagai obat antitumor sangatlah menarik minat berkenaan dengan terapi antitumor yang ada,’ komentar Francesco Fanizzi, seorang ahli pada komplekses anorganis pada University of Salento, Lecce, Itali. ‘Dikarenakan bioavailabilitas dan kemampuan koordinasi serbaguna dari Zn(II), komplekses yang berhubungan dapat menunjukkan kemampuan cytotoxic yang menarik dengan tingkat toksitas [terhadap sel yang sehat].’
Studi yang lebih lanjut diperlukan guna pemahaman yang lengkap tentang mekanisme aksi dan aktifitas struktur seluler dari komplekses zinc guna meningkatkan tingkat toksitas dan selektifitas obat – obatan, kata Pucci. ‘Tantangan yang paling penting adalah menemukan suatu cara guna membedakan antara kanker dan sel yang sehat,’ tandas Pucci, ‘dengan kata lain guna memperoleh obat yang ditargetkan dan selektif.’
Cangkang kepiting memberikan suatu template yang murah dan nyaman guna membuat elektroda karbon yang berperforma tinggi dalam penyimpanan energi dan konversinya, kata para ilmuwan Cina.
Bahan karbon mempunyai potensi aplikasi yang sangat banyak, termasuk elektroda –elektroda pada superkapasitor dan sel – sel bahan bakar. Struktur porinya dikenal dapat mempengaruhi properti physicokimiawinya dan secara normal dikontrol dengan menggunakan suatu template yang keras dan berpori seperti zeolite atau silika. Namun proses ini biasanya melibatkan penggunaan asam hydrofluoric guna menghilangkan beberapa template-nya, yang mana dapat saja komplek dan mahal.
Sebuah kelompok peneliti dari Fudan University, dipimpin oleh Yong-Yao Xia, telah mendemonstrasikan bahwa cangkang kepiting mempunyai struktur barisan berpori pada tingkat mikroskopisnya. Dengan menyelidiki struktur unik ini, mereka telah menghasilkan susunan nanofiber karbon berpori dengan mengkombinasikan template cangkang kepiting yang keras dengan metode pen-template-an yang dibuat lunak. ‘Beberapa template biologis pada umumnya sangat banyak, dapat diperbaharui, murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan template buatan,’ jelas Xia.
Susunan nanofiber karbon berpori dapat dibuat dengan menggunakan cangkang kepiting sebagai template-nya
Setelah pembakaran cangkang kepiting di udara, template berpori utamanya terdiri dari kalsium karbonat. Dengan menambahkan template copolymer yang lunak dan resol terdahulu membentuk kerangka karbonnya. Dengan pemanasan dibawah gas nitrogen menghilangkan template yang lunak dan template yang keras dapat dilarutkan pada asam hydrochloric.
‘Template cangkang kepiting yang keras tidak hanya mudah untuk dipindahkan tetapi berpori secara hirarkinya,’ kata Rui Zhang, seorang ahli pada bahan karbon berpori pada Shanghai Institute of Technology. Susunan karbon nanofiber yang ter-template menyimpan tingkat hirarki keporiannya, dengan membentuk pori – pori dengan tiga ukuran. Hasil terbesar dari pengemasan nanofiber tersebut, pori – pori medium dari ruang hampa diantara nanofiber dan naofiber karbon mereka berisi pori – pori yang paling kecil.
Struktur porinya sangat sesuai untuk penyimpanan muatan oleh adsorpsi/desorpsi ion sebagai bahan elektroda bagi superkapasitor atau katalis platinum/palladium yang diisikan pada aplikasi sel bahan bakar, kata Xia. Dengan dibantu oleh area permukaan yang besar dan struktur kompleknya, bahan dari Xia menunjukkan hasil yang menakjubkan pada kedua kasus.
Tim Xia sekarang ini menggunakan cangkang kepiting guna men-template-kan bahan berpori lainnya sama baiknya dengan menyelidiki template alternatif dari sisik ikan.
Solvent yang dapat dibalik pergantiannya dari yang bersifat hidrophobic menjadi hidrophilic atau antara perbedaan yang besar pada kekuatan ionisnya hanya dengan menambahkan atau mengganti karbon dioksida telah dilaporkan oleh Philip G. Jessop dan rekan kerjanya dari Queen’s University, di Kingston, Ontario.
Perbedaan antara dua sifat solvent cukuplah besar dimana banyak persenyawaan dapat terlarut pada satu bentuk saja atau lainnya. Peningkatan solvent yang dapat diganti tersebut bagi pemrosesan kimiawi dapat mempermudah pada beberapa kasus untuk menggantikan solvent organis yang mudah menguap untuk menigkatkan kualitas udara dan menghilangkan kebutuhan penyulingan energi yang intensif.
Jessop dan para koleganya membuat olvent yang dapat diganti pertama kali pada tahun 2005, dengan membuka suatu cara dalam pembentkan daftar CO 2 - solvents yang dapat diganti, surfactants, dan katalis. Pada salah satu studi baru, Jessop dan rekan kerjanya menjelaskan penggunaan CO 2 dalam pergantian yang dapat dibalik pada solvent hidrophobic N,N,N’-tributylpentanamidine kedalam solvent hidrophilic (Green Chem., DOI: 10.1039/b926885e).
Amidine tidaklah biasa untuk dapat dicampur dengan air dan membentuk sistem biphasic, jelas Jessop. Namun dibawah pengaruh CO 2 , solvent ini mengubah menjadi spesies bikarbonate yang sepenuhnya dapat dicampur dengan air. Nitrogen atau udara yang mengelembung melalui larutan atau pemanasan dengan sangat hati-hati menyaring CO 2 keluar dari campuran dan membentuk kembali sistem biphasic.
“Solvent hidrophilisitas yang dapat diganti ini ” sangat ideal dalam mengekstraksi persenyawaan organis dengan polaritas rendah, seperti minyak sayur, catat Jessop. Seperti contoh, timnya telah menggunakannya untuk memimikkan ekstraksi industrial minyak kacang kedelai dari jonjot kacang kedelai.
Proses baru-baru ini meliputi pengekstraksian kacang kedelai dengan heksana, diikuti dengan memindahkan heksana melalui penyulingan guna menyisakan minyak yang murni. Solvent hidrophilisitas menjadikannya mungkin untuk mengekstraksi minyak dengan solvent amidine dan kemudian memisahkan minyak dan solvent-nya dengan menambahkan CO 2 dan air. Saat minyaknya dipindahkan, solvent dipisahkan dari air dengan memindahkan CO 2 dan lalu menggunakannya kembali—tidak perlu heksana dan penyulingan. GreenCentre Canada, suatu institut yang mengembangkan beberapa teknologi dari beberapa universitas di Kanada, sedang bekerja menskalakan proses modelnya, kata Jessop.
Pada studi yang terpisah, Jessop dan lulusan mahasiswa yaitu Sean M. Mercer memikirkan cara untuk pergantian yang dapat dibalik antara air garam dan air tawar (ChemSusChem, DOI: 10.1002/cssc.201000001). “Penggaraman ” merupakan metode efektif dalam pemisahan air-persenyawaan organis yang terlarut dari air, namun hal ini membutuhkan penambahan sejumlah besar sodium klorida atau garam lain pada larutannya dan menghasilkan air garam yang berlebih bagi pembuangan.
Jessop dan Mercer disamping menambahkan diamine netral pada air, membentuk suatu larutan aqueous dengan kekuatan ionisnya nol. Setelah CO 2 dimasukkan, diamine berubah menjadi garam diammonium bikarbonate, secara signifikan menaikkan kekuatan ionis, kata Jessop.
Untuk mengilustrasikan bagaimana sistem “air yang dapat diganti ” ini sangatlah berguna, para peneliti menambahkan tetrahydrofuran, yang dapt dilarutkan dengan larutan diamine yang tidak bergaram. Saat terekspose pada CO 2 , garam diammonium membentuk dan menekan tetrahydrofuran keluar dari larutan. Lapisan tetrahydrofuran dapat dipindah dan lapisan aqueous yang didaur ulang pada bentuk tidak bergaram dengan membersihkan CO 2 .
“Gagasan mengenai penggaraman yang dpat dibalik sangatlah rapi—Saya belum pernah melihat sebelumnya,” kata insinyur kimiawi yaitu Eric J. Beckman dari University of Pittsburgh, seorang ahli dalam penggunaaan CO 2 sebagai solvent dan bahan persediaan kimiawi. Sangatlah sulit sesuatu yang ramah lingklungan atau murah dari pada dengan menggunakan CO 2 dan water, tambah Beckman. Sistem solvent model ini yang diciptakan oleh keolompok Jessop mempunyai potensi jika mereka dapat mengoptimalkan dan bekerja keras, kata Beckman.
… …
Elektron duduk termenung, sesekali ia kayuhkan kedua kakinya agar ayunan bergerak perlahan. Ayunan yang sering disebut orbital merupakan tempat yang paling Elektron sukai. Jadi siapapun orang yang ingin menemukannya langsung saja menuju orbital. Walau demikian, tidaklah mudah untuk bertemu Elektron di sana. Tapi setidaknya orbitallah tempat kemungkinan Elektron melepaskan penatnya ketika ia berada di rumah atom.
“Mengapa aku selalu ingat Proton?” keluh Elektron seraya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.
“Apa yang salah dengan perasaan ini, tidak bolehkah aku tertarik padanya?” pertanyaan yang kesekian kalinya namun tak juga Elektron mengetahui jawabannya.
Elektron menatap jauh ke depan dan terhenti pada sebuah kamar yang biasa disebut nukleous. Tatapannya sarat dengan beban namun begitu tajam seakan ingin menembus dinding kamar dimana Proton berada.
“Seandainya aku adalah Neutron, pastilah hatiku sangat senang karena aku akan selalu dekat dengan Proton” gumannya lagi.
~ *** ~
Elektron tinggal di sebuah rumah mungil bersama dua saudara angkatnya. Para tetangga memanggil rumah mungil itu dengan sebutan atom. Elektron adalah anak tertua. Kelahirannya dibantu oleh om J.J Thomson pada tahun 1897. Semenjak dalam kandungan dia sering dipanggil dengan nama sinar katoda karena Elektron merupakan anak yang diperoleh melalui tabung sinar katoda dan perkembangannya selalu dipantau oleh om William Crookes. Setelah lahir, ia diberi nama Elektron seperti yang diinginkan om G.J Stoney. Beratnya ditimbang oleh om Robert Milikan ternyata hanya 9,11 x 10 -28 gram.
Adiknya yang pertama bernama Proton. Kelahirannya dibantu oleh om E. Rutherford pada tahun 1906. Dia lebih gendut dibandingkan Elektron karena massanya 1837 kali dari massa Elektron yaitu 1,673 x 10 -24 gram.
Pada tahun 1932, Elektron mempunyai adik kedua yang diberi nama Neutron. Om James Chadwick yang membantu kelahirannya. Dia hampir sama gendutnya dengan Proton karena massanya adalah 1,675 x 10 -24 gram.
Walaupun mereka bersaudara dan tinggal bersama dalam rumah atom tetapi karakter ketiganya berbeda. Elektron paling tidak suka berada di dalam rumah. Baginya dunia terasa sempit jika hanya memandang tembok-tembok yang memisahkannya dengan dunia luar. Berkeliling di halaman rumah lebih mengasyikkan, Elektron dapat berjalan-jalan di taman, memandang bunga-bunga yang berkembang dan menghirup keharumannya. Saat pagi tiba, mentari akan menyusupkan kehangatannya sehingga Elektron semakin bersemangat untuk terus beraktifitas. Biasanya, Elektron akan bersepeda melalui lintasan yang disebutnya sebagai orbit. jika dia merasa lelah maka Elektron beristirahat dalam orbital. Keaktifan Elektron dianggap perilaku yang negatif oleh keluarganya.
Lain lagi dengan kedua adiknya, mereka lebih suka di dalam kamar. Kamar itu mereka sebut dengan nucleus karena itulah mereka berdua dinamakan nucleon. Walaupun begitu, Elektron tahu jika Proton terkadang tertarik dengan aktifitasnya. Sehingga mereka sering mencoba bertemu untuk saling berbagi hati. Sedangkan Neutron dia sangat cuek. Apapun yang terjadi di dalam rumah atom, dia netral-netral saja.
Bagi keluarga atom, sifat pendiam Proton merupakan sifat yang dianggap positif. Namun bagi Elektron, Proton mempunyai karisma yang membuatnya terlihat sempurna dibandingkan Neutron. Adanya perbedaan karakter antara Elektron dan Proton membuat mereka saling tertarik. ketertarikan inilah yang membuat beban bagi keduanya karena semestinya itu tidak ada.
~ *** ~
“Aku mohon Proton, cobalah kamu mengerti perasaanku” kata Elektron.
“Maaf Elektron, tanpa kau katakanpun aku tahu perasaanmu karena akupun merasa demikian, tapi itu tak mungkin” jawab Proton setengah tersedu menahan tangisnya.
“Jikalau kita bersatu, maka takkan ada rumah atom lagi” lanjut Proton lirih.
Elektron terdiam, dia paham sekali tak mungkin Proton meninggalkan nukleous. tapi ia juga tak mungkin menghapus ketertarikannya pada Proton dengan mudah, Mengacuhkannya saja membuat rasa menjadi gundah. Apalagi harus jauh darinya, pastilah rindu itu ada. Rindu pada perhatiannya, rindu pada cerita manjanya, rindu dengan tatapan penuh rasa rahasia yang dalam.
“Ya sudahlah, biarkanlah perasaan ini tetap ada, toch aku masih bisa memandangmu meski tak mampu bersamamu” ujar Elektron kemudian.
“Kamu tahu Proton, hanya kaulah yang sering datang dalam mimpiku dan memang hanya menjadi mimpiku….” lanjut Elektron menegaskan apa yang dirasakannya selama ini.
Keduanya kini terdiam, diam oleh ketidakberdayaan akan sebuah perasaan yang entah kapan hadir diantara keduanya. Namun mereka paham, kebahagiaan tidak selalu harus menjadi satu tetapi saling mengingatkan ketika salah, memotivasi ketika lelah, memberikan nasehat bijak ketika gundah, semoga semuanya menjadi ajang untuk ibadah. Dari perbedaan inilah yang akan menjadikan mereka dalam satu-kesatuan di rumah atom sehingga mereka dapat menempati posisi, tugas dan fungsinya masing-masing demi berputarnya dunia yang indah.
Kata Pencarian Artikel ini:
cinta terlarang, elektron, cinta terlarang elektron, cerita cinta elektron dan proton, kamar elektron, gambar bergerak tentang cinta, duduk termenung, cinta yang terlarang, cinta terlarang elektron dan proton, cinta terlarang dua saudara
Bagaimana pelangi terbentuk? Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Fenomena ini yang kita lihat sebagai pelangi.
Saya suka file 4shared "Chemical Engineering Design Project.PDF" - http://www.4shared.com/office/ExLx-v3U/Chemical_Engineering_Design_Pr.html
Saya suka file 4shared "Rocks and Minerals Golden Guide.pdf" - http://www.4shared.com/office/Im1cQ1_P/Rocks_and_Minerals_Golden_Guid.html
Saya suka file 4shared "Perrys Chemical Engineering Handbook.pdf" - http://www.4shared.com/office/Wn99QR-j/Perrys_Chemical_Engineering_Ha.html
Kandungan mineral di kec.selogiri,salah satunya mineral emas,adapun mineral lainya adalah tembaga oksida,yang tergabung dalam mineral emas
Secara ekonomis bisa diolah .
Keistimewaan didaerah ini,adalah keikutsertaan dan dukungan pemerintah setempat yang membuat nyaman untk melakukan proses produksi,di dusun gritan(kec.selogiri) pengolahan emas menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan,dan didusun ini sudah terbentuk kelompok2 penambang dan kelompok pengolah,,limbah lumpur sangat bnyak dan menungu lho.......
Bagi teman-teman yang meiliki ide atau aspirasi apa saja dan ingin berbagi dengan teman-teman yang lainnya, saya Wiesnu Santiana mengajak Anda untuk berpartisipasi mencurahkan fikirannya di blog ini. Caranya cukup mudah yaitu silahkan Anda isi Nama dan Email dahulu untuk masuk ke area Pengiriman Artikel kemudian klik tombol MASUK dan kemudian silahkan ikuti langkah selanjutnya di Area Pengiriman Artikel. Terima kasih..!